Apa itu Saham, Pasar Saham dan Pasar Modal?
Latar Belakang Saham
Saham adalah bagian dari perusahaan yang dipegang oleh individu atau kelompok. Perusahaan meningkatkan modal dengan menerbitkan saham dan memberikan hak kepada pemilik saham (pemegang saham) untuk memiliki sebagian kepemilikan korporasi. Saham dibeli dan dijual pada apa yang disebut bursa. Ada beberapa jenis saham dan dua bentuk paling umum adalah saham preferen dan saham biasa. Pasar saham memungkinkan investor dan perusahaan swasta untuk menciptakan lebih banyak uang untuk berinvestasi. Mereka yang memiliki saham biasanya disebut pemegang saham atau pemegang saham. Sebagai pemegang saham, seorang investor secara teoritis memiliki persentase dari semua yang dimiliki atau dimiliki perusahaan. Profitabilitas perusahaan, atau ketiadaannya, menentukan apakah sahamnya diperdagangkan pada harga yang lebih tinggi atau lebih rendah. Sementara perdagangan utang dan komoditas berawal pada Abad Pertengahan, konsep modern pasar saham dimulai pada akhir abad ke-16.
Asal-usul Saham
Pasar saham dimulai ketika negara-negara di "Dunia Baru" mulai berdagang satu sama lain. Sementara banyak bos baru ingin memulai bisnis besar, ini membutuhkan modal dalam jumlah besar yang tidak bisa dihimpun oleh satu pedagang pun. Akibatnya, kelompok investor mengumpulkan tabungan mereka dan menjadi mitra bisnis dan pemilik bersama dengan saham individu dalam bisnis mereka untuk membentuk perusahaan saham gabungan. Berasal oleh Belanda, perusahaan saham gabungan menjadi model bisnis yang layak untuk banyak bisnis yang sedang berjuang. Pada 1602, Dutch East India Co. menerbitkan saham kertas pertama, betul VOC-lah yang kita kenal bercokol di wilayah Nusantara, sebelum dihentikan oleh Pemerintah Belanda, pada 1901,dan digantikan oleh pemerintah Hindia Belanda dengan "politik etis". Media yang dapat ditukar ini memungkinkan para pemegang saham untuk dengan mudah membeli, menjual, dan memperdagangkan saham mereka dengan para pemegang saham dan investor lainnya.
Idenya begitu sukses sehingga penjualan saham menyebar ke kekuatan maritim lainnya seperti Portugal, Spanyol dan Prancis. Akhirnya, praktik itu menemukan jalannya ke Inggris. Perdagangan dengan Dunia Baru adalah bisnis besar sehingga usaha perdagangan dimulai. Industri lain selama Revolusi Industri mulai menggunakan gagasan itu sebagai cara untuk menghasilkan modal awal. Masuknya modal ini memungkinkan untuk penemuan dan pengembangan Dunia Baru dan untuk pertumbuhan manufaktur industri modern.
Ok, ini saya bukan bicara tentang teori konspirasi New World Order loh ya, Dunia Baru yang saya maksud ini adalah, dimulainya modernisasi Eropa, Benua Amerika dan Oceania yaitu sekita abad 16, ketika semua masih bersentral di Eropa, meskipun pedagangnya ada di Amerika ataupun di Hindia Belanda. Saya sendiri tidak setuju, kalau kita dijajah oleh Belanda selama 350 tahun, karena itu tidak akurat, mestinya wilayah Nusantara dikuasai oleh VOC 300 sekian tahun, Pemerintah Belandah 40 tahun, bla bla bla. tapi pendapat saya tidak penting.
Jenis Saham
Sebagai instrumen investasi, saham dikategorikan sebagai investasi dengan high risk high return. Artinya, bermain saham memiliki risiko yang tingi 💰, tetapi di sisi lain juga mampu memberikan tingkat keuntungan yang tinggi, beberapa orang mengkategorikan bermain saham dengan judi 😆 . Saham punya resiko tinggi, salah analisa maka ambyar sudah 💸 . Untuk meminimalkan resiko, ada banyak upaya dilakukan, seperti mengenal jenis saham itu sendiri 😄
Jenis-jenis saham berdasarkan hak penagihan
Saham biasa
Saham biasa atau common stock merupakan jenis saham yang umum diperdagangkan dalam pasal modal. Jenis saham yang umum diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah go public. Saham jenis ini memiliki high return dibandingkan dengan jenis saham lainnya. Di saat perusahaan mampu memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi, maka pemegang saham jenis ini juga akan memperoleh tingkat pengembalian berupa dividen yang nilainya tinggi pula.
Selain high return, saham biasa juga high risk. Di kala perusahaan tidak memperoleh laba, maka pemegang saham biasa tidak akan menerima dividen. Tak hanya itu, di kala perusahaan mengalami likuidasi atau kebangkrutan, maka pemegang saham jenis ini hanya akan menerima hak atas sisa aset perusahaan paling akhir setelah perusahaan melunasi semua utang atau kewajibannya kepada pihak lain. Risikonya, apabila aset perusahaan tidak tersisa, maka pemegang saham biasa tidak akan memperoleh apapun. Artinya, pemegang saham jenis ini mengalami kerugian yang besar.
Saham biasa memberikan hak suara kepada pemegangnya dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Artinya, pemegang saham jenis ini bisa memberikan usulan dalam RUPS. Meski demikian, tanggung jawab terhadap pihak lain terbatas sesuai dengan proporsi saham yang dimilikinya. Selain itu, jenis saham ini bisa dijual atau dialihkan kepemilikannya kepada pihak lain. Oleh sebab itu, pemegang saham biasa harus cermat dalam memantau perkembangan pasar modal. Jika dirasa perusahaan tempatnya berinvestasi berisiko mengalami kerugian, maka ia dapat melepas saham biasa yang dimilikinya dengan menjualnya kepada pihak lain untuk mengurangi risiko kerugian. Jika anda mau mengambil alih suatu perusahaan, maka belilah saham ini, tentu dengan karungan uang.
Saham preferen
Disebut juga sebagai preferred stock. Saham preferen merupakan gabungan dari saham biasa dengan obligasi, karena menghasilkan pendapatan tetap. Obligasi adalah istilah dalam pasar modal untuk menyebut surat pernyataan utang penerbit obligasi terhadap pemegang obligasi. Ringkasnya, penerbit obligasi adalah pihak yang berutang dan pemegang obligasi adalah pihak yang berpiutang. Dalam obligasi, dituliskan jatuh tempo pembayaran utang beserta bunganya (kupon) yang menjadi kewajiban penerbit obligasi terhadap pemegang obligasi. Jangka waktu obligasi yang berlaku di Indonesia umumnya 1 hingga 10 tahun. Adapun ciri dari saham jenis ini yaitu terdapat klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, pembagian dividen tetap selama masa berlakunya saham, dan memiliki hak tebus atau dapat ditukar dengan saham biasa.
Jenis saham preferen lebih aman dibandingkan dengan saham biasa. Saham preferen memiliki hak klaim atas aset perusahaan dan pembagian dividen lebih dulu di saat perusahaan mengalami likuiditas. Namun dalam kondisi normal, di mana perusahaan mampu memperoleh keuntungan, maka pembagian dividen kepada pemegang saham jenis ini dilakukan setelah pemegang saham biasa. Selain itu, nilai dividen untuk saham preferen lebih rendah dibandingkan dengan saham biasa. Kelemahan lain dari saham jenis preferen adalah sulit untuk diperjualbelikan atau dialihkan kepemilikannya kepada pihak lain.
Bagaimana membedakan antara saham preferen dengan saham biasa? Mudah saja. Perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam pasar modal menggunakan kode saham yang terdiri dari empat huruf, itulah saham biasa. Jika terdapat lima huruf diakhiri dengan huruf P, maka itulah jenis saham preferen.
Jenis saham berdasarkan cara peralihan haknya dibedakan menjadi dua, yaitu saham atas unjuk dan atas nama.
Saham atas unjuk
Disebut juga sebagai bearer stock. Saham atas unjuk merupakan jenis saham yang tidak mencantumkan nama pemiliknya, sehingga mudah untuk alihkan atau dipindahtangankan kepada pihak lain. Jenis saham ini mirip dengan uang, mudah dialihkan. Selain itu, sertifikat saham juga dibuat mirip dengan uang yang dibuat dengan kertas khusus berkualitas tinggi agar terhindar dari pemalsuan.
Kemudahan untuk dialihkan pada saham atas unjuk sekaligus menjadi risiko dari jenis saham ini. Jika sertifikat saham hilang, maka pemilik saham tidak akan bisa meminta duplikat sebagai penggantinya. Oleh sebab itu, pemilik saham jenis ini harus ekstra hati-hati dalam membawa dan menyimpannya.
Saham atas nama
Saham atas nama (registered stock) merupakan kebalikan dari saham atas unjuk, di mana pada saham atas nama tertulis dengan jelas nama pemiliknya. Jika dilihat dari segi keamanannya, jenis saham atas nama lebih aman dibandingkan dengan saham atas unjuk. Jika pemilik kehilangan sertifikat saham atas nama, maka ia bisa meminta penggantinya kepada perusahaan penerbit saham, karena nama pemilik saham telah telah tercatat dalam buku perusahaan.
Di balik keunggulan, ada pula kelemahan. Demikian pula dengan saham atas nama. Kelemahan saham atas nama lebih sulit untuk dialihkan atau dipindah tangankan ke pihak lain. Untuk mengalihkan saham ke pihak lain, harus melalui prosedur tertentu yang pastinya melibatkan perusahaan penerbit saham.
Pasar Saham
contoh:
- Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange)/ IDX- Dow Jones
- S&P
- NASDAQ
- S&P VIX
- FTSE
- DAX
- CAC
- IBEX
-MOEX
- AEX
- BIST
- SMI
- Euronext BEL
- dll...
contoh:
- Pasar Modal Indonesia
- Capital Markets Union
- CBRE
- Dll
Bagaimana? Sudah tertarik dengan saham, pelajari dan persiapkan dengan sebaik-baiknya, siapa tau, anda milyader berikutnya 🐨💰💰💰
No comments for "Apa itu Saham, Pasar Saham dan Pasar Modal?"
Post a Comment