Alat Peraga Otomotif Jurusan Teknik Kendaraan Ringan kurikulum 2013
Wednesday, January 2, 2019
Add Comment
Beri Judul Anda Sendiri
Format berantakan, silahkan di edit sendiri 😂
Nama Sekolah : SMKN 1
Guru mata pelajaran :
BangLuq.com
NIP :
BangLuq.com
Mata Pelajaran : Memperbaiki Sistem Starter
Katagori :
Alat Praktikum katagori komplek
PENDAHULUAN
Pembelajaran yang efektif seyogyanya menggunakan alat
peraga/praktikum. Namun kebanyakan sekolah masih merasakan akan kurangnya
sarana dan prasarana tersebut. Alat Peraga/praktikum masih cukup sulit
didapatkan. Seandainya ada pun juga belum tentu sesuai dengan pokok bahasan
yang sedang dibahas.
Jalan keluar yang sangat rasional dan realistis adalah
membuat alat peraga sendiri walaupun itu mungkin sangat sederhana. Dengan
membuat alat praktikum guru dapat lebih tepat dan efektif dalam menggunakannya.
Alat Peraga praktikum yang dibuat oleh guru sendiri mempunyai beberapa
keuntangan, sebagai berikut:
- Guru
dapat menggunakan alat peraga praktikum tersebut sesuai dengan yang mereka
inginkan, sehingga penggunaan alat peraga lebih pas karena yang
menggunakan adalah si pembuatnya sendiri.
- Sekolah
tidak akan pernah kekurangan alat peraga/praktikum karena guru dapat
membuat sendiri dengan memanfaatkan lingkungan yang ada di sekitarnya.
- Biaya untuk pengadaan alat peraga praktikumrelatif
terjangkau
DESKRIPSI ALAT PERAGA
1.Prinsip Kerja Motor Stater
Motor starter bekerja dengan mengandalkan pada pembentuk
medan magnit yang dihasilkan dari aliran listrik (Elektro magnit). Untuk
menghasilkan medan magnit yang kuat memerlukan sejumlah gulungan.
Dua komponen motor stater yang memiliki sejumlah gulungan
yang dimaksud adalah armature dan field coil. Bila penghantar yang dialiri arus
ditempatkan diantara dua kutub magnit maka akan timbul reaksi diantara dua
medan magnit tersebut.
Garis gaya magnit akan saling mempengaruhi sehingga akan
menghasilkan tekanan medan magnit yang kuat pada satu sisi penghantar dan akan
terjadi tekanan medan magnit yang lemah pada sisi lainnya. Garis gaya magnit
pada sisi sebelah kiri penghantar yang melengkung mencoba untuk menjadi lurus dan akibatnya
timbul gaya dorong untuk menggerakkan penghantar ke kanan. Apabila aliran arus pada penghantar bertambah
maka akan terbentuk garis gaya lebih banyak dan gaya untuk mendorong penghantar
akan lebih besar..Dg demikian menyebabkan penghantar berputar.
2.Cara Kerja Motor Stater
a. Kunci
kontak pada posisi “START”
Bila kunci kontak
diputar pada posisi “START”, terminal 50 akan mengalirkan arus listrik dari
batere ke hold-in dan pull-in coil. Dari pull-in coil kemudian arus mengalir ke
field coil dan armature coil melalui terminal C. Pada titik ini, penurunan
tegangan pada pull-in coil mempertahankan aliran arus yang mengalir pada bagian
motor (field coil dan armature) kecil, sehingga motor berputar dengan putaran
lambat. Pada saat yang bersamaan medan magnit yang dibangkitkan oleh hold-in
dan pull-in coil menarik plunger ke kanan melawan pegas pengembali. Gerakan ini
menyebabkan pinion gear terdorong ke kiri dan berkaitan dengan ring gear.
Kecepatan putar motor yang lambat akan membuat perkaitan gigi menjadi lembut.
Alur spiral membantu
perkaitan pinion dan ring gear menjadi lebih lembut.
b.
Pinion gear dengan ring gear berkaitan
Bila magnetic switch
dan ulir spiral mendorong pinion gear pada posisi dimana berkaitan penuh dengan
ring gear, contact plate yang tersentuh ujung plunger membuat main relay ON
dengan menghubungkan terminal 30 dan C. Akibat hubungan ini maka arus yang
mengalir ke motor menjadi lebih besar dan menyebabkan motor berputar dengan
momen yang lebih besar. Alur spiral memperkuat perkaitan pinion gear dengan
ring gear. Pada saat itu tegangan pada kedua ujung pull-in coil menjadi sama
sehingga arus tidak lagi mengalir pada kumparan ini, oleh karena itu plunger
ditahan pada posisinya dengan gaya magnit yang dihasilkan oleh hold-in coil.
c. Kunci
kontak pada posisi “ON”
Bila kunci kontak dikembalikan ke posisi ON dari posisi
START, maka tegangan yang diberikan ke terminal 50 akan terputus. Main
switch tetap tertutup tetapi sebagian arus mengalir dari terminal C ke hold-in
coil melalui pull-in coil. Dengan mengalirnya arus melalui hold-in coil dengan
arah yang sama seperti pada saat kunci kontak diposisikan pada START, ini akan
membangkitkan medan magnit yang menarik plunger.
Pada pull-in coil arus
mengalir dengan arah yang berlawanan, dan membangkitkan medan magnit yang akan
mengembalikan plunger ke posisinya semula.
Medan magnit yang terjadi pada kedua
kumparan tersebut akan saling meniadakan, sehingga plunger akan tertarik mundur
kembali oleh pegas pembalik. Dengan
demikian, maka arus besar yang diberikan ke motor akan terputus bersamaan
dengan itu pula plunger akan memutuskan hubungan pinion gear dengan ring gear.
3. Gambar
wiring kelistrikan Sistim Starter
KOMPONEN MOTOR STARTER
a. Selenoid/
magnetic Switch
Mendorong pinion gear agar dapat berhubungan
dengan fly wheel
Memungkinkan arus yang besar
dari baterai mengalir ke motor starter
b.
Yoke : untuk menopang pole core
c.
Pole core : untuk menopang field dan memperkuat medan
magnet
d.
Field coil : untuk membangkitkan medan magnet
e. Armature : Untuk merubah
energi listrik menjadi energi mekanik ( gerak putar )
f.
Brush : untuk
meneruskan aliran arus dari field coil ke armature. Sikat yang berhubungan
dengan field coil merupakan sikat positif dan pada dudukan sikatnya diberi isolasi supaya tidak
terjadi hubungan aliran arus langsung ke ground. Brush
negatif untuk meneruskan arus dari armature koil ke massa
g.
Starter clutch ( overrunning
clutch : Meneruskan putaran armature ke ring gear flywheel. Mencegah terjadinya
perpindahan putaran dari mesin ke armature
FOTO TRAINER ALAT PERAGA MOTOR STARTER
FOTO TRAINER ALAT PERAGA MOTOR
STARTER
Kota, Oktober 2014
Mengetahui,
Kepala
Sekolah Guru Mata Pelajaran
Kepsek BangLuq.com
NIP KEPSEK NIP. BangLuq.com
‘’ALAT PRAKTIKUM KELISTRIKAN BODY“
Nama Sekolah : SMK 1
Guru mata pelajaran : BangLuq
NIP : BangLuq.com
Mata Pelajaran : Memperbaiki sistem Kelistrikan Body
Katagori : Alat Praktikum katagori komplek
A. PENDAHULUAN
Pembelajaran yang efektif seyogyanya menggunakan
alat peraga/praktikum. Namun kebanyakan sekolah masih merasakan akan kurangnya
sarana dan prasarana tersebut. Alat Peraga/praktikum masih cukup sulit
didapatkan. Seandainya ada pun juga belum tentu sesuai dengan pokok bahasan
yang sedang dibahas.
Jalan keluar yang sangat rasional dan realistis
adalah membuat alat peraga sendiri walaupun itu mungkin sangat sederhana.
Dengan membuat alat praktikum guru dapat lebih tepat dan efektif dalam
menggunakannya. Alat Peraga praktikum yang dibuat oleh guru sendiri mempunyai
beberapa keuntangan, sebagai berikut:
1.
Guru dapat menggunakan alat peraga praktikum tersebut
sesuai dengan yang mereka inginkan, sehingga penggunaan alat peraga lebih pas
karena yang menggunakan adalah si pembuatnya sendiri.
2.
Sekolah tidak akan pernah kekurangan alat
peraga/praktikum karena guru dapat membuat sendiri dengan memanfaatkan
lingkungan yang ada di sekitarnya.
3. Biaya untuk pengadaan alat
peraga praktikumrelatif terjangkau.
B.
DISKRIPSI ALAT PERAGA
Sistem kelistrikan pada mobil terbagi atas sistem
kelistrikan bodi dan sistem kelistrikan mesin. Pada sistem kelistrikan bodi
meliputi: Lampu-lampu penerangan, lampu tanda belok, aksesoris dan lain-lain,
sedangkan pada sistem kelistrikan mesin meliputi: sistem starter, sistem
pengisian dan sistem pengapian. Dengan
dibuatnya unit praktek kelistrikan pada
mobil toyota kijang 5 K, diharapkan siswa
dapat mendeteksi dalam penggunaan kelistrikan pada mobil baik perawatan
dan perbaikannya. Teknologi yang berkembang sangat pesat sehingga diperlukan
sumber daya manusia yang handal dan mampu menangani segala macam keadaan dan
situasi yang ada.
Spesifikasi
:
Rangka : -
as kotak sambungan las listrik
Body : kayu, kayu
Parts :
Lampu Kepala, Lampu Sein Depan-Belakang, Lampu Kota Depan-Belakang,
Lampu Stop, Lampu Mundur,
Flasher, Relay, Klakson, Ignition Switch, Fuse, Battery
Kelengkapan : kabel dengan
jack warna hitam dan merah
- Baterai
Baterai berfungsi sebagai sumber arus searah DC (Dirrect Current) pada sistem kelistrikan otomotif. Umumnya baterai yang digunakan sebagai sumber tenaga pada sistem kelistrikan otomotif mempunyai tegangan 12 Volt dan kapasitasnya berkisar 40–70 AH (Ampere Hour).
Baterai mempunyai 2 kutub,
yaitu kutub (+) dan kutub (-). Kutub (+) diberi kode 30 dan kutub (-) atau
minus diberi kode 31.
- Kunci Kontak (Switch)
Kelistrikan otomotif pada mobil menggunakan kunci kontak (Ignition Swtch) sebagai saklar utama yang menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan sumber tenaga (baterai).
Kunci kontak mempunyai
beberapa posisi, yaitu ;
Off : terputus dari sumber tegangan (baterai)
ACC : terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan accecoris
ON / IG : terhubung ke sistem pengapian (Ignition )
START : untuk start
Off : terputus dari sumber tegangan (baterai)
ACC : terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan accecoris
ON / IG : terhubung ke sistem pengapian (Ignition )
START : untuk start
- Saklar
Saklar dapat dioperasikan
dengan cara menekan dan melepas atau menarik dan melepas sehingga kontak gerak
akan berpindah dari 56a ke 56b atau sebaliknya. Bila saklar tersebut mempunyai
3 posisi berhenti, pada posisi tidak ditarik (posisi 0), tidak ada kontak yang
berhubungan dengan 30 (+ baterai). Bila ditarik 2 kali (posisi 2), kontak 30 (+
Baterai) akan berhubungan dengan 56 (ke saklar dim).
- Sekring
(fuse)
Sekring adalah suatu komponen kelistrikan yang berfungsi untuk membatasi beban arus yang berlebihan. Selain itu, untuk menghindari terjadinya kerusakan pada rangkaian saat terjadi konsleting atau hubungan singkat. Dengan adanya sekring (fuse) rangkaian kelistrikan, bola lampu, kabel-kabel, relay, fleser, dan yang lainnya tidak akan rusak bila terjadi kelebihan arus atau terjadi hubungan singkat karena sekring akan putus terlebih dahulu. Jenis sekring ada bermacam-macam, baik bentuk (konstruksi) maupun jenis filamennya.
- Pengedip (Flaser)
Pengedip (flaser) digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara otomatis pada rangkaian lampu tanda belok sehingga lampu akan berkedip. Jenis pengedip (flaser) ada dua, yaitu jenis bimetal dan magnet
Pengedip (flaser) digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara otomatis pada rangkaian lampu tanda belok sehingga lampu akan berkedip. Jenis pengedip (flaser) ada dua, yaitu jenis bimetal dan magnet
- Relay
Relay adalah saklar elektrik yang digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara elektrik. Cara kerjanya, bila dialiri arus listrik, kumparan akan menjadi magnet sehingga kontak poin tertarik dan terhubung. Ada dua jenis relay, yaitu relay bila dialiri arus listrik kontak poin akan terhubung dan relay bila dialiri arus listrik akan terputus.
- Kabel Penghubung
Kabel adalah suatu komponen yang digunakan untuk menghubungkan komponen satu dengan komponen yang lainnya yang terbuat dari tembaga dan diberi isolasi supaya tidak terjadi konseleting. Diameter kabel terdiri atas berbagai ukuran. Penggunaan kabel berbeda-beda ukurannya, bergantung pada berapa besar arus yang mengalir. Bila arus yang mengalir besar, berarti harus menggunakan kabel yang berdiameter besar, tetapi bila arus yang mengalir kecil, cukup menggunakan kabel yang berdiameter kecil.
Kota, Oktober 2014
Mengetahui,
Kepala
Sekolah Guru Mata Pelajaran
Kepsek BangLuq.com
NIP KEPSEK NIP.BangLuq.com
‘’ALAT PRAKTIKUM IGNITION SYSTEM“
Nama Sekolah : SMK 1
Guru mata pelajaran : BangLuq.com
NIP :
Mata Pelajaran : Memperbaiki Sistem Pengapian/ Ignition System
Katagori : Alat Praktikum katagori komplek
PENDAHULUAN
Pembelajaran yang efektif seyogyanya menggunakan alat
peraga/praktikum. Namun kebanyakan sekolah masih merasakan akan kurangnya
sarana dan prasarana tersebut. Alat Peraga/praktikum masih cukup sulit
didapatkan. Seandainya ada pun juga belum tentu sesuai dengan pokok bahasan
yang sedang dibahas.
Jalan keluar yang sangat rasional dan realistis adalah
membuat alat peraga sendiri walaupun itu mungkin sangat sederhana. Dengan
membuat alat praktikum guru dapat lebih tepat dan efektif dalam menggunakannya.
Alat Peraga praktikum yang dibuat oleh guru sendiri mempunyai beberapa
keuntangan, sebagai berikut:
1.
Guru dapat menggunakan alat peraga praktikum tersebut
sesuai dengan yang mereka inginkan, sehingga penggunaan alat peraga lebih pas
karena yang menggunakan adalah si pembuatnya sendiri.
2.
Sekolah tidak akan pernah kekurangan alat
peraga/praktikum karena guru dapat membuat sendiri dengan memanfaatkan
lingkungan yang ada di sekitarnya.
3. Biaya untuk pengadaan alat
peraga praktikumrelatif terjangkau
.
DISKRIPSI ALAT PERAGA
- Komponen
Sistem Pengapian Konpensional : (Lihat Modul )
|
Baterai
Kegunaan
:
Sebagai penyedia atau sumber
arus listrik
|
|
Kunci
kontak
Kegunaan :
Menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari baterai ke sirkuit primer
|
|
Koil
Kegunaan :
Mentransformasikan tegangan baterai menjadi tegangan tinggi
( 5000 – 25.000 Volt )
|
Kota, Oktober 2014
Mengetahui,
Kepala
Sekolah Guru Mata Pelajaran
Kepsek BangLuq.com
NIP KEPSEK NIP.BangLuq.com
0 Response to "Alat Peraga Otomotif Jurusan Teknik Kendaraan Ringan kurikulum 2013"
Post a Comment