Rangkuman Materi Pembekalan Pra PLPG Jurusan Teknik Keknik Kendaraan Ringan Tahun 2017
Tuesday, January 8, 2019
1 Comment
A. Ringkasan materi
1. Pengembangan
pendidikan karakter dan potensi peserta didik
Salah satu dari kompetensi pedagogik
yang harus dikuasai guru adalah memahami karakteristik anak didiknya, sehingga
tujuan pembelajaran, materi yang disiapkan, dan metode yang dirancang untuk
menyampaikannya benarbenar sesuai dengan karakteristik siswanya. Ada dua metode
yang biasa digunakan dalam meneliti perkembangan manusia yaitu metode
longitudinal dan cross sectional.
Pada metode longitudinal dalam
mengkaji perkembangan dan pertumbuhan baik satu maupun banyak anak yang
memiliki usia yang sama dalam kurun waktu yang lama untuk mendapatkan hasil
yang sempurna. Sedangkan metode cross sectional dalam mengkaji perkembangan dan
pertumbuhan banyak anak dengan berbagai usia waktu yang sama. Beberapa teori
yang sering menjadi acuan dalam bidang pendidikan, yaitu teori yang termasuk
teori menyeluruh / global ( Rousseau, Stanley Hall, Havigurst), dan teori yang
termasuk khusus / spesifik (Piaget, Kohlbergf, Erikson).
1. Tahap sensorimotorik (02 tahun)
2. Teori belajar
Terdapat dua aliran teori
belajar, yakni aliran teori belajar tingkah laku (behavioristic) dan teori
belajar kognitif.
1. Teori belajar
behavioristik
Berikut
dipaparkan empat teori belajar tingkah laku yaitu teori belajar dari Thorndike,
Skinner, Pavlov, dan Bandura.
a.
Teori Belajar dari Thorndike
Teori belajar stimulusrespon yang
dikemukakan oleh Thorndike ini disebut juga teori belajar koneksionisme. Pada
hakikatnya belajar merupakan proses pembentukan hubungan antara stimulus dan
respon. Terdapat beberapa dalil atau hukum yang terkait dengan teori
koneksionisme yaitu hukum kesiapan (law of readiness), hukum latihan (law
of exercise) dan hukum akibat (law of effect).
b.
Teori Belajar Pavlov
Pavlov mengemukakan konsep pembiasaan (conditioning).
Terkait dengan kegiatan belajar mengajar, agar siswa belajar dengan baik maka
harus dibiasakan.
c. Teori Belajar Skinner
Skinner menyatakan bahwa penguatan
terdiri atas penguatan positif dan penguatan negatif.
c.
Teori belajar Bandura
Bandura memandang tingkah laku
manusia bukan semata mata refleks otomatis atas stimulus, melainkan juga akibat
reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan skema
kognitif manusia itu sendiri.
2. Teori belajar Vygotsky
Vygotsky menyatakan bahwa siswa dalam
mengonstruksi suatu konsep perlu memperhatikan lingkungan sosial.
3. Teori Belajar Van Hiele
Penelitian
yang dilakukan van Hiele melahirkan beberapa kesimpulan mengenai tahap tahap
perkembangan kognitif anak dalam memahami geometri. van Hiele menyatakan bahwa
terdapat 5 tahap pemahaman geometri yaitu: Visualisasi (pengenalan), analisis,
pengurutan, deduksi, dan akurasi.
4. Teori Belajar Ausubel
Menurut
Ausubel belajar dapat dikalifikasikan ke dalam dua dimensi. Dimensi pertama
berhubungan dengan cara informasi atau materi pelajaran yang disajikan pada
siswa melalui penerimaan atau penemuan.
5. Teori Belajar Bruner
Menurut
Bruner dalam belajar melibatkan tiga proses yang berlangsung hampir bersamaan.
Ketiga proses tersebut adalah (1) memperoleh informasi baru, (2) transformasi
informasi, dan (3) menguji relevan informasi dan ketepatan pengetahuan.
3. Model model
pembelajaran
Berikut ini akan diuraikan beberapa desain
pembelajaran yang selaras dengan prinsip pembelajaran menggunakan kurikulum
2013.
1. Pendekatan
saintifik (dalam pembelajaran) dan metode saintifik
Dalam Permendikbud No. 103 Tahun
2014 dinyatakan bahwa pembelajaran dengan pendekatan saintifik terdiri atas
lima langkah kegiatan belajar yakni mengamati (observing), menanya (questioning),
mengumpulkan informasi/mencoba (experimenting), menalar atau
mengasosiasi (associating), dan mengomunikasikan (communicating)
2. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem based Learning)
Pembelajaran Berbasis Masalah adalah
pembelajaran yang menggunakan masalah nyata dalam kehidupan seharihari
(otentik) yang bersifat terbuka (openended) untuk diselesaikan oleh
peserta didik untuk mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan
menyelesaikan masalah, keterampilan sosial, keterampilan untuk belajar mandiri,
dan membangun atau memperoleh pengetahuan baru.
3. Pembelajaran Berbasis Projek (Project based Learning)
Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP)
adalah kegiatan pembelajaran yang menggunakan projek/kegiatan sebagai proses
pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan ketrampilan.
4. Pembelajaran Inquiry/Discovery
Inquiry/discovery merupakan proses
pembelajaran yang didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses
berpikir secara sistematis.
4. Media Pembelajaran
media
pembelajaran merupakan alat atau perantara untuk memfasilitasi komunikasi dari
sumber belajar ke siswa dan mendukung proses belajar guna mencapai tujuan
belajar.
- Macam
Media Pembelajaran
Menurut bentuknya, media yang
digunakan dalam belajar dan pembelajaran secara umum dibedakan menjadi media
cetak dengan noncetak serta media audio dengan nonaudio. 3
b.
Pengertian Alat Peraga
alat
peraga adalah alat yang digunakan untuk memperagakan, sedangkan alat peraga manipulatif adalah
media berupa benda nyata tiga dimensi yang dapat menggambarkan secara konkret
suatu obyek, ide, model, atau konsep abstrak dan memungkinkan untuk digerakkan
atau dimanipulasi secara fisik dalam kaitannya dengan pembentukan konsep bagi
penggunanya, dalam hal ini siswa.
c.
Fungsi Media
Dalam suatu proses
belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan
media pembelajaran.
Dalam
proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi atau pesan
dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode adalah prosedur
untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi atau pesan guna
mencapai tujuan pembelajaran.
d. Pola dan Strategi Pemanfaatan Media Pembelajaran
Pembelajaran yang
efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media yang akan digunakan dalam
proses pembelajaran juga memerlukan perencanaan yang baik pula.
e.Pengembangan Media Sederhana
Tergolong media sederhana adalah berbagai media visual yang tidak
diproyeksikan seperti gambar, ilustrasi, poster, bagan, diagram, grafik, peta,
sketsa, dll
f. Pemilihan Media pembelajaran
Pertimbangan yang lebih singkat
dalam pemilihan media adalah:
a. Tujuan yang ingin dicapai.
b. Kesesuaian media dengan materi
Ajar
c. Karakteristik Siswa
d. Gaya belajar siswa
e. Kondisi lingkungan, fasilitas
pendukung, dan waktu yang tersedia.
5. Evaluasi hasil
belajar.
Berdasarkan Permendikbud No. 81A
tahun 2013 istilah penilaian (assesment) terdiri dari tiga kegiatan,
yakni pengukuran, penilaian, dan evaluasi. Berdasarkan
Permendikbud No. 53 tahun 2015 penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah
proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik
dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama
dan setelah proses pembelajaran. Penilaian dilakukan melalui observasi,
penilaian diri, penilaian antar peserta didik, ulangan, penugasan, tes praktek,
proyek, dan portofolio yang disesuaikan dengan karakteristik kompetensi.
Ø Fungsi Dan Tujuan
Penilaian Hasil Belajar
Penilaian Hasil Belajar
oleh Pendidik berfungsi untuk memantau kemajuan belajar, memantau hasil
belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan.
Penilaian harus
memperhatikan prinsip-prinsip yaitu :
1.
Sahih
2.
Objektif
3.
Adil
4.
Terpadu
5.
Terbuka
6.
Menyeluruh dan
berkesinambungan
7.
Sistematis
8.
Beracuan kriteria
9. Akuntabel
Ø Prosedur Penilaian
Hasil Belajar Oleh Pendidik
Secara
umum, prosedur penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakup:
a.
Penyusunan Rencana Penilaian, yang meliputi: 1) menetapkan tujuan penilaian
dengan mengacu pada RPP yang telah disusun, 2) menyusun kisi kisi
penilaian, 3) membuat instrumen penilaian berikut pedoman penilaian,
dan 4) melakukan analisis kualitas instrumen.
b. Pelaksanaan
Penilaian.
c. Pengolahan,
Analisis, dan Interpretasi hasil penilaian.
Ø Pengolahan Hasil
Penilaian
Pengolahan
hasil penilaian sikap untuk membuat deskripsi nilai/perkembangan sikap selama satu
semester.
Penilaian
yang dilakukan oleh pendidik dengan tujuan untuk memperoleh nilai guna
pengisian rapor, maka penilaian ini merupakan assessment of learning.Hasil
analisis penilaian pengetahuan berupa informasi tentang peserta didik yang
telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan peserta didik yang belum
mencapai KKM. Bagi peserta didik yang belum mencapai KKM perlu ditindaklanjuti
dengan remedial.
A. Diskripsikan
kemajuan yang Anda peroleh setelah pembekalan/mentoring:
- Materi yang sudah Anda pahami/kuasai
Setelah pembekalan saya lebih memahami tentang Kompetensi
Pedagogik yang harus dikuasai oleh seorang guru yang meliputi:
1. Pengembangan pendidikan karakter dan potensi peserta
didik
2. Teori belajar
3. Model-model pembelajaran
4. Media Pembelajaran
5.Evaluasi hasil pembelajaran
- Materi yang belum dapat Anda kuasai
Perlu penajaman dari waktu ke waktu, guru tidak boleh
berhenti belajar.
B.
Materi esensial apa saja yang tidak ada dalam Sumber Belajar
Menurut saya Menentukan tingkat penguasaan
kompetensi awal peserta didik dalam kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan
(TKR), kurang dijabarkan di dalam modul
C.
Materi apa saja yang tidak esensial namun ada dalam Sumber Belajar
Menurut saya semua materi yang
ada di modul esssensial
D. Masukan
masukan apa saja yang telah diberikan oleh mentor pada saat kegiatan
pembekalan/mentoring?
Mentor membimbing kami supaya membaca modul-modul dengan
tuntas, kemudian mentor mengukur kemajuan belajar dari peserta pra kondisi,
sehingga bisa menjadi evaluasi bagi kami.
BAB II. SUMBER
BELAJAR BIDANG STUDI
A.
Ringkasan materi
1.
Ringkasan Bab I Dasar Teknik Otomotif
1.11. Mesin Konversi Energi
Mesin Konversi Energi adalah suatu
pesawat yang mengubah suatu energi menjadi energi yang lain sehingga menghasilkan
suatu kerja/usaha yang dimanfaatkan untuk kepentingan manusia.
a. Pembakaran pada Motor Bensin
b. Pembakaran pada Motor Diesel
2. Proses Pembakaran pada Motor Bakar
Proses pembakaran terjadi karena ada tiga komponen yang bereaksi, yaitu bahan bakar,
oksigen dan panas. Jika salah satu komponen tersebut tidak ada maka tidak akan timbul
reaksi pembakaran.
Proses pembakaran terjadi karena ada tiga komponen yang bereaksi, yaitu bahan bakar,
oksigen dan panas. Jika salah satu komponen tersebut tidak ada maka tidak akan timbul
reaksi pembakaran.
Pada prakteknya, pembakaran dalam
mesin tidak pernah terjadi dengan sempurna meskipun mesin sudah dilengkapi
dengan sistem kontrol yang canggih.
a. Pemahaman
Nilai AFR dan Lambda
b. Perbandingan Udara dan Bahan Bakar
Teori Stoichiometric menyatakan, untuk membakar 1 gram
bensin dengan sempurna diperlukan 14,7 gram oksigen. Dengan kata lain,
perbandingan campuran yang ideal = 14,7:1. Perbandingan campuran ini
disebut AFR (air-fuel ratio) atau perbandingan udara dan bensin.
Alat uji emisi yang
menggunakan istilah AFR bisa menampilkan angka, misalnya:
AFR = 14,7 berarti campuran ideal;
AFR >14,7 berarti campuran kurus/miskin;
AFR < 14,7
berarti campuran gemuk/kaya.
2. Alat-Alat Ukur Mekanik
a. Micrometer
b.Jangka Sorong
3. Alat-Alat Ukur Elektrik/Elektronik Dasar Elektronika Otomotif
Multitester (Volt, Ohm, Ampere Meter)
tegangan DC dan
AC (besar tegangan listrik) dan ohmmeter untuk mengukur ohm (hambatan
listrik). Multitester dibagi menjadi dua yaitu tipe digital dan tipe analog.
4. Dasar Elektronika Otomotif
a. Fungsi Sirkuit Elektrik
fungsi-fungsi listrik pada bagian kendaraan adalah;
1) Fungsi penghasil panas
3) Fungsi Magnetis
Voltase, Arus dan Tahanan
Hubungan antara voltase, arus, dan tahanan dapat diganti
dengan aliran air seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut ini.
Hukum Ohm
E = R x I
• E: Voltase(V)
• R: Tahanan (Ω)
• I: Arus(A)
1) Arus
Searah (Direct Current /DC)
2) Arus Bolak
Balik (Alternating Current/AC)
Sirkuit
Elektrik
Rangkaian atau sirkuit
elektrik dapat dibagi menjadi rangkaian seri dan rangkaian paralel, tergantung
pada bagaimana peralatan listrik dihubungkan. are connected.
1) Rangkaian Seri
Dengan metode ini, banyak peralatan listrik yang tersambung secara seri
dengan kabel listrik tunggal. Gambar memperlihatkan rangkaian seri dalambentuk
aliran air. Keunikan dari aliran listrik ini adalah volume air yang sama yang
mengalir melalui tiap air terjun ini, yang juga sama dengan volume air yang
mengalir dari sumbernya.
(I0 = I1 = I2
= I3)
(V0 = V1 + V2 + V3)
R0= R1 + R2 + R3
2) Rangkaian Paralel
Dengan metode ini, banyak peralatan listrik yang tersambung dengan kabel
listrik tunggal. Gambar menampilkan rangkaian paraleldalam bentuk aliran
air. Semua air terjun mempunyai tinggi yang sama.
(V0 = V1 + V2
+ V3) 26
(I0 = I1 = I2 =
I3)
Resistansi gabungan dari seluruh rangkaian dapat dihitung dengan
formula berikut:
R0 = 1 / (1 / R1 + 1 / R2 + 1 / R3)
R0 lebih kecil dari yang terkecil di antara R1, R2, dan R 3. 27 melewati resistor. Penurunan ini disebut voltage drop. Pada sirkuit seri yang terlihat di sisi kiri,
sumber daya mempunyai 12 V. Voltase yang turun setiap kali aliran listrik melalui resistor dapat
dihitung dengan formula berikut, jika R1 = 2 Ω, R2 = 4 Ω, dan R3 = 6 Ω, maka: • Voltage turun saat aliran listrik melalui tahanan 2 Ω : 12 V x 2 Ω / ( 2 Ω + 4 Ω + 6 Ω) = 2V • Voltage turun saat aliran listrik melalui tahanan 4 Ω : 12 V x 4 Ω / ( 2 Ω+ 4 Ω+ 6 Ω) = 4V •Voltage turun saat aliran listrik melalui tahanan 6 Ω: 12 V x 6 Ω/ ( 2 Ω + 4 Ω + 6 Ω) = 6V 3) Voltase dari sirkuit paralel Penurunan voltage yang terjadi pada setiap peralatan listrik pada sirkuit adalah sama seperti peralatan
listrik lainnya, dan juga seperti voltase pada seluruh sirkuit. V0 = V1 = V2 = V3 5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja a. Mengapa Kecelakaan Kerja Harus Terjadi Setiap kecelakaan pasti merugikan baik terhadap perusahaan maupun tenaga kerja, yang secara tidak
langsung juga merupakan kerugian bagi masyarakat maupun negara, karena meyangkut masalah
produksi, maka dari itu setiap usaha keselamatan kerja adalah menyangkut usaha-usaha
perlindungan terhadap sarana-sarana untuk unsur-unsur pokok produksi, antara lain:
(a) Manusia, (b) alat-alat kerja (mesin) danmaterial (bahan-bahan), (c) Waktu,
(d) Nilai kepercayaan terhadap perusahaan. 1) Manusia 2) Alat Kerja dan Material 3) Waktu 4) Kepercayaan (goodwill) b. Sebab-Sebab Kecelakaan c. Keselamatan Kerja Saat Perbaikan Kendaraan 1) Keselamatan Kerja pada Sistem Rem 2) Keselamatan Kerja Pada Sistem AC Mobil . 3) Keselamatan Kerja pada Mesin 4) Keselamatan Kerja pada Listrik dan Elektronik Mobil 5) Keselamatan Kerja pada Sistem Bahan Bakar 6) Keselamatan Kerja pada Mesin Diesel
BAB II
MESIN TEKNIK KENDARAAN RINGAN
1. Perbaikan Blok Silinder dan Mekanisme Engkol a. Perbaikan Blok Silinder Pemeriksaan dengan Visual. Kontrol Kebengkokan (Permukaan Atas). b. Pengukuran Tabung Silinder Penggantian sil/ring tabung silinder basah c. Pemeriksaan Poros Engkol. Kelonjongan dan Ketirusan Sumbu Poros Engkol Pemeriksan Bantalan Luncur Pemeriksaan celah minyak bantalan poros engkol dengan plastik pengukur (plastigage). Pemeriksaan Celah Minyak Bantalan Batang Torak d. Perbaikan Blok Silinder dan Mekanisme Engkol 2. Perbaikan Kepala Silinder dan Mekanisme Katup a. Pembongkaran kepala silinder pada motor silinder jenis basah. b. Memeriksa Kepala Silinder c. Memeriksa Kelengkapan Kepala Silinder d. Perbaikan Kepala Silinder 3. Perbaikan Sistem Pengapian Konvensional a. Mengukur tahanan b. Menguji koil pengpaian dengan osiloskop a. Pemeriksaan Keausan Distributor b. Pemeriksaan Fungsi Advans Vakum c. Pemeriksaan Dan Penggantian Kontak Pemutus (Platina) d. Penyetelan Kontak Pemutus Dengan Pengetes Dwel e. Penyetelan Saat Pengapian 4. Memperbaiki Sistem Pengapian Elektronik Pemeriksaan Igniter ( IIA) 8. Pemeriksaan Distributor a) Periksa Vacum Advance b) Periksa Governor Advance 9. Pemeriksaan Distributor (IIA) atau ganti bila perlu. d) Periksa Governor Advance Pemerikasaan IIA (4A – FE) Pemeriksaan Spark Advancer 1. Prosedur / Langkah Kerja (a) Dengan mesin pada putaran idling, periksa saat pengapian dengan menggunakan timing light. Saat pengapian : 0o sebelum TMA pada arah maksimum 900 rpm (transmisi pada posisi N) b) Setel Saat Pengapian (tanpa octane selector) Engine dengan ESA a) Panaskan mesin b) Sambungkan Tachometer Dengan Timing Light Lokasi : check connector ditempatkan dekat air cleaner
c) Periksa Dan Setel Saat
Pengapian
Bila idlingnya tidak stabil,
setel putaran idle dengan idle speed adjusting screw.
Putaran idle :
800 rpm (dengan T- E1 dihubung singkat)
2) Dengan menggunakan timing
light, periksa saat pengapian.
Saat pengapian : 10o sebelum TMA pada saat idle (dengan
T-E1 dihubung singkat dan transmisi pada posisi N)
Bila perlu penyetelan,
longgarakan baut distributor. Periksa kembali saat pengapiannya setelah baut
distributor dikeraskan.
Torque : 200 kg-cm (14 ft- lb, 20
N-m)
d) Selanjutnya Periksa Saat
Pengapian
1) Lepaskan service wire dari
check connector
2) Lepaskan ACV connector3) Periksa saat pengapian
4) Sambungkan ACV connector
Pemasangan
Distributor
a) Setel silinder no. 1 pada
TMA / kompresi
a. Lepaskan busi no. 1
b. Tutupkan jari anda pada lubang busi no.1 dan putar
poros engkol searah jarum jam sampai TMA. Bila terasa ada tekanan
pada jari anda, maka ini berarti TMA / kompresi silinder No.1. bila tidak
ulangi proses tersebut
c. Pasangkan kembali busi No.
1
d) Pasangkan Distributor
Pasang:
a. Lumasi O ring yang baru
dengan minyak mesin
b. Luruskan tonjolan yang ada
pada housing dengan alur distributor shaft coupling
c. Masukkan distributor,
dengan meluruskan tonjolan flange dengan mur tutup kepala silinder. Keraskan
sedikit baut pengikatnnya.
c) Hubungkan Kabel Tegangan
Tinggi
Urutan pengapian 1 – 3 – 4 – 2
d) Setel Dweel Angle Dan Saat
Pengapian
BAB III
MEMELIHARA, MEMPERBAIKI DAN MERAWAT BERKALA MESIN
KENDARAAN RINGAN
1. Merawat
Sistem Pendingin Air
. Pengecekan Rutin
Periksa
Kondisi Radiator
Mengecek
Termostat
Mengecek
Kipas Pendingin Mesin
2. Pemeliharaan Komponen Sistem Pendinginan Air
a.
Pemeliharaan/servis Radiator dan tutup radiator.b. Pemeliharaan/servis Pompa air
c. Pemeliharaan/servis Termostat
d. Pompa Air
e. Selang Radiator
f. Klem atau Pengikat Selang Radiator
g. Kipas Pendingin
h. Pemeriksaan Tali Kipas
2. Merawat
Sistem Pelumas
Penggantian Oli Motor dan Saringan Oil meliputi:
- Mengganti oli motor
- Memilih saringan oli yang cocok berdasarkan perelengkapan katupnya
- Mengganti saringan oli
- Informasi oli motor
Penggantian oli dilakukan dengan cara:
- Letakkan bak di bawah motor
- Lepas baut pembuang oli yang terletak pada karter dan keluarkan oli motor
- Lepas saringan oli dengan tangan atau kunci pelepas khusus.
Pemilihan Saringan Oli
Melepas,
Membongkar Dan Merakit Pompa Oli
Membongkar Pompa Oli
3. Memelihara/Servis Sistem
Kompresi
Perbandingan Kompresi
Perbandingan kompresi adalah
suatu harga perbandingan yang ditentukan oleh besarnya
volume langkah dan
volume ruang bakar seperti persamaan berikut.
Perbandingan Kompressi = Volume Langkah Volume
+Ruang Bakar
Volume Ruang Bakar
Perbandingan Kompressi = V1+V2
V1
V1 = Volume Ruang Bakar
V2 = Volume Langkah Piston
Total displacement
dari sebuah mesin dapat dihitung sebagai berikut;
V= π/4 DDLN
Keterangan;
V = Piston Displacement
Ï€ = Perbandingan dari keliling lingkaran
terhadap garis tengah lingkaran
tersebut (Ï€ = 3,14159)
D = Diameter Silinder
L = Langkah Piston
N =
Jumlah Silinder
a.
Pembongkaran kepala silinder pada motor silinder jenis basah.
b.
Memeriksa Kepala Silinder
c. Memeriksa Kelengkapan Kepala Silinder
d.
Perbaikan Kepala Silinder
4.
Merawat Sistem Bahan Bakar Bensin Karburator
a)
Penyetelan Pelampung
1)
Memeriksa kondisi jarum pelampung
2)
Memeriksa kondisi pelampung
3) Penyetelan pelampung pada
posisi paling tinggi
4) Penyetelan pelampung pada
posisi paling rendah
b. Penyetelan Pompa Percepatan
Perakitan kembali
- Pasang bagian-bagian karburator yang
lepas, jika katup buang dilengkapi dengan pemberat,
jangan lupa memasang
pemberat tersebut.
Pengukuran jumlah penyemprotan dengan
cara:
Karburator sudah dilepas dari
motor / mobil
Penyetelan
pompa membran
a. Penyetelan Sistem Cuk
Tangan
5.
Merawat Sistem Bahan Bakar Bensin Injeksi
1) Pemeriksaan
Kerja Pompa Bahan Bakar
2)
Pemeriksaan Tekanan Bahan Bakar
3) Pemeriksaan Kerja Injektor
4) Pemeriksaan Volume Penginjeksian
Injektor
5) Pemeriksaan Cold Start
Injector
6) Pemeriksaan Throttle
Position Sensor
7) Penyetelan
Throttle Position Sensor
8) Pemeriksaan Katup Udara
9)
Pemeriksaan Cold Start Injector Time Switch
a) Mengukur antara setiap terminal dengan ohmmeter :
Tahanan : STA – STJ : 25 – 45 ohm di bawah 15º C
65 – 85 ohm di atas 30º C
STA – Masa : 25 – 85 ohmb) Apabila tahanan tidak sesuai spesifikasi, maka switch perlu diganti. 10) Pemeriksaan Water Temperatur Sensor F. Merawat Sistem Bahan Bakar Diesel 1. Pompa Injeksi (Injection Pump) a. Kegunaan dan Jenis Pompa Injeksi b. Perawatan Pompa Injeksi Pemeriksaan statis, Pemeriksaaan Dinamik
BAB IV
MEMELIHARA, MEMPERBAIKI DAN MERAWAT BERKALA SISTEM KELISTRIKAN
KENDARAAN RINGAN
1. Sistem Penerangan, Tanda dan Pengaman
Untuk menjaga sistem penerangan, tanda dan pengaman bekerja dengan baik dan memperlama masa pemakaian komponen-komponen pada sistem tersebut maka perlu
dilakukan perawatan secara berkala dengan cara melakukan pemeriksaan pada sistem
penerangan, tanda dan pengaman. rawat dan perbaiki bila perlu komponen-komponen di bawah ini: a. Memeriksa headlight Switch (saklar lampu) b. Menyetel Arah Sinar Lampu dengan Layar c. Memeriksa Saklar Lampu Kabut Depan d. Memeriksa Relay Lampu Kabut Depan e. Memeriksa Saklar Lampu Sein f. Memeriksa Saklar Lampu Hazard g. Memeriksa Sirkuit Sistem Lampu Sein dan Hazard h. Memeriksa Switch Stop Lamp (Brake) i. Memeriksa Kondisi Baterai j. Memeriksa Kondisi Flasher k. Memeriksa Kondisi Lampu l. Pemeriksaan Sekring (fuse) Bekerjalah sesuai dengan Standart Operation Prosedur! 2. Sistem Penghapus/Pembersih Kaca 1. Memeriksa Switch Wiper dan Washer 2) Periksa sirkuit hubungan washer sebagai berikut (jika dilengkapi).
3. Memeriksa MotorWiper Depan
1) Memeriksa low speed.
2) Periksa untuk kecepatan tinggi.
3) Periksa gerak stop secara otomatis.
4. Memeriksa motor wiper belakang
3. Sistem Starter
a. Pemeriksaan Kondisi Baterai
b. Periksa Instalasi Sisrkuit Sistem Starter pada Mesin
c. Pemeriksaan Kondisi Motor Starter
Lakukan pemeriksaan pada bagian komponen-komponen motor starter di antaranya adalah:
(a) Plunger
(b) MagneticSwitch
(c) Tes Sirkuit Pull-in Coil
(d) Tes Sirkuit Hold-in Coil
(e) Bracket Bush Belakang
(f) Brush
(g) Spring
(h) DriveLever
(i) BrushHolder
j) Armature
(k) FieldCoil
(l) Pinion dan Over-running Clutch
(m) Front Housing Bush
(m) Front Housing Bush
4. Sistem Pengisian
Sistem pengisian harus dirawat dengan baik supaya arus listrik tidak mengalami gangguan selama
digunakan. jika sistem pengisian tidak dirawat dengan baik akan muncul beberapa akibat, seperti:
Pengisian baterai kurang sempurna, energi listrik yang disimpan baterai kurang dan mesin tidak
dapat distarter.
Baterai tidak dapat menyimpan energi listrik.
lama pemakaian baterai lebih pendek.
Perawatan sistem pengisian meliputi beberapa hal, antara lain:
- Perawatan baterai
- Pemeriksaan V belt, meliputi: pemeriksaan tegangan V belt dan kondisi fisik V belt, seperti
keretakan.
- Pemeriksaan arus dan tegangan pengisian.
1 Merawat Sistem Kopling
3. Terdapat suara gaduh
4. Kopling slip
Proses perawatan unit kopling dan komponen pengoperasiannya yaitu melakukan penyetelan
dan mengidentifikasi be berapa gejala yang menunjukkan bahwa unit kopling dan komponen
pengoperasiannya mengalami permasalahan sesuai SOP
BAB V
MEMELIHARA, MEMPERBAIKI DAN MERAWAT BERKALA
SISTEM PEMINDAH TENAGA KENDARAAN RINGAN
Upaya yang harus dilakukan dalam perawatan kopling pada mobil manual agar lebih awet:
- Pengguna/ sopir memahami teknik penggunaan kopling dengan baik, sesuai dengan fungsi
kopling, dan sesuai
dengan kondisi jalan, dikombinasikan dengan rem tangan, rem kaki, dan jalannnya mesin itu sendiri,
karena skill dan perilaku pengguna sangat menentukan umur komponen-komponen kopling.
- Usahakan untuk secara rutin memeriksa dan setelan pedal kopling, kemudian apakah terjadi
kebocoran minyak kopling, terutama pada bagian bawah master kopling.
- Periksa juga setelan tekanan pada pedal kopling. Karena biasanya kopling yang sudah
mengalami kerusakan, kopling menjadi lebih berat saat ditekan.
a. Pemeliharaan Unit Kopling Dan Komponen Pengoperasian
- Jika terlihat kebocoran oli dari sambungan transmisi dan mesin, sebaiknya sesegera
mungkin diganti bagian belakang seal crankshaft. Karena jika hal ini dibiarkan, maka
2. Memperbaiki. Sistim Kopling Dan Komponennya
bisa menyebabkan selip pada kopling yang disebabkan oleh oli yang bocor tersebut.
b. Proses Perawatan Dan Penyetelan Mekanisme Kopling Sistem Hidrolis
c. Trouble Shooting
Unit kopling dan komponen operasional dengan sistem hidrolis pemeliharaannya agak lebih rumit
dibandingkan yang sistem mekanik. Dalam melakukan pemeliharaan, perlu memeriksa kondisi
minyak hidrolis baik kualitas maupun kuantitasnya. Bila sudah pada waktu pengantian, maka
minyak perlu diganti dengan yang baru.
c. Gejala kerusakan kopling.
Masalah-masalah atau gangguan pada kopling umumnya dikelompokkan sebagai
berikut:
1. Kopling tidak mau bebas
2. Terdapat suara berisik
5. Kopling bergetar
2 Merawat
Transmisi Manual
a. Pemeriksaan
Komponen Transmisi
Pemeriksaan bagian-bagian
transmisi adalah:
1) Pemeriksaan poros Input
2) Pemeriksaan Poros Utama
3) Pemeriksaan kelurusan Poros
4) Pemeriksaan roda-roda Gigi
dan
2. Sistim
Transmisi Manual
a.
Pemeriksaan dan perawatan sistem transmisi manual
b. Perbaikan
transmisi manual
c. Pembongkaran transmisi dari
mobil
d. Pembongkaran unit transmisi
e.
Pemeriksaan
f. Pemasangan unit transmisi
3.
Transmisi Otomatis Dan Komponen - Komponennya
a. Gejala
Kerusakan Transmisi Otomatis
Sentakan Saat
Perpindahan Gigi
Getaran Pada
Mobil
Sulit Untuk
Gigi Mundur
Tuas Gigi
Sulit atau Tidak Dapat Pindah
Gigi Tidak
Berpindah
b. Pencegahan kerusakan transmisi otomatis
1) Minimalkan penggunaan transmisi Park (P) ketika mesin
dihidupkan. Usahakan jika Anda sedang memanaskan mobil, atau mesin hidup dalam
kondisi berhenti gunakanlah transmisi Neutral (N). Karena pada posisi P, tidak
ada tekanan oli yang berguna untuk melumasi komponen mekanikal tranmisi matik. Kalau dibiarkan, bushing pompa oli matik bisa rusak.
2) Gunakan oli matik sesuai
rekomendasi. Jangan menggunakan spesifikasi oli yang dibawah standar
rekomendasi. Misalnya rekomendasi pabrik Dexron-III, Anda menggunakan
Dexron-II.
3) Jika sering melintasi kondisi macet, ganti dan kuras oli transmisi tiap
20.000 km. Karena menurut Holil, pada 20.000km, oli matik mulai mengalami
penurunan kualitas.
Jaga suhu temperatur mobil.
Sistem pendinginan oli matik biasanya tergabung dengan radiator.
Jika mesin
overheat, transmisi juga kena dampaknya. Kampas kopling bisa gosong terkena
panas.
4. Poros Propeler, Gardan Dan Aksel Roda
Poros propeller
Dalam melakukan pemeriksaan maupun perbaikkan poros propeller, hal yang
perlu kita lakukan adalah mendiagnosisnya dahulu. tujuan dari melakukan
diagnosis adalah untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada b.
Differential (Gardan)
Pemeriksaan Differential
1) Minyak Pelumas.
2) Type oli roda gigi.
Tanda kerusakan Differential :
1) Suara berisik
2) Suara pada waktu percepatan.
BAB VI
SISTEM KEMUDI REM DAN SUSPENSI TEKNIK KENDARAAN RINGAN
1 Merawat Sistem Kemudi
a. Melakukan Pemeriksaan Sistem Kemudi
b. Toe-in
c. Melakukan Tes Jalan
2 Merawat Sistem Rem
a. Pemeriksaan Sistem Rem
1) Tes Pengereman
Pengetesan harus dilakukan di jalan yang
kering, bersih, halus dan rata serta tidak ramai Pengetesan dilakukan dengan
cara menginjak pedal rem perlahan dan keras di semua kecepatan, untuk
mengetahui efektifitas dan kemampuan pengereman.
2)Kebocoran Minyak Rem
Periksa jumlah minyak rem pada master
cylinder. Berkurangnya jumlah minyak rem secara
perlahan yang di- sebabkan oleh adanya
kebocoran pada sistim.
3)Minyak Rem Yang Tidak Standar atau Terkontaminasi
Minyak rem yang tidak tepat, minyak
mineral atau air dapat menyebabkan minyak
rem mendidih atau komponen karet pada
sistim hidrolik rusak.
4) Memeriksa Tinggi Bebas Pedal Rem
5)Memeriksa dan Menyetel Switch Lampu Rem
6) Memeriksa Ayunan Pedal
7) Memeriksa Play Pedal Rem
8) Memeriksa Jumlah Minyak Rem
b. Penyetelan
1) Bleeding Sistim Rem
Lakukan bleeding jika perlu untuk
melepas udara yang masuk ke dalam saluran hidrolik
rem.Saluran hidrolik pada sistim rem
terdiri dari dua saluran, satu untuk rem depan dan lainnya
untuk rem belakang. Lakukan bleeding jika perlu pada rem bagian kanan dan kiri depan dan
rem kiri
belakang (3 tempat).Lakukan bleeding pada sistim rem sesuai prosedur ketika
sirkuit3
dilepas.
Saat pipa atau selang rem dilepas, lakukan bleeding pada kedua ujung pipa atau
selang.
Ketika bagian joint master cylinder atau joint lain antara master cylinder dan
masing -masing rem dilepas, sistim hidrolik rem harus dibleeding di bagian
kanan
dan kiri
depan dan kiri belakang (3 tempat).
Gejala kerusakan pada sitim rem
Berikut ini adalah gejala kerusakan dan masalah yangbiasa terjadi pada rem baik yang
menggunakan rem sistem ABS, rem cakram dan tromol :
a. Rem kaku atau keras saat pedal rem diinjak:
Bisa jadi karena adanya kerusakan
booster
rem, kebocoran selang hose vacum, atau juga.
b. Rem bunyi berisik, suara kampas tergores:
Yang seperti ini biasanya hanya sebuah
kotoran
atau memang sedang terjadi sebuah
gesekan antara besi dengan besi,
atau
biasa orang sebut kampas habis sehingga besi bantalan kampas tergesek
secara
langsung
c. Rem membanting kiri atau kanan: Ini bisa
diakibatkan karena terjadi piston/kaliper
rem macet
pada salah satu roda, bisa juga karena setelan kerapatan rem tidak
seimbang
antara kiri dan kanan.
d. Rem ambles bahkan blong, jenis kerusakan yang
paling berbahaya: ini bisa
diakibatkan
karena ada kebocoran, kebocoran bisa terjadi di master rem atas,
selang
atau master bawah, dan bisa juga akibat
karet/seal master rem atas sudah
aus.
Perawatan
Berkala Sistim Rem
Cara
perawatan berkala pada rem mobil baik yang menggunakan rem sistem ABS,
rem
cakram dan tromol:
a. Biasakan kontrol minyak rem, dan segera isi
ulang apabila sudah berada pa da
batas
minimum pengisian.
b. Kontrol selang-selang mulai dari master atas
hingga ke selang bawah pada roda,
segera
ganti apabila telah ditemukan kebocoran pada selang.
c. Bongkar ban dan lakukan pembersihan secara
berkala, terhadap kaliper, cakram,
dan
komponen yang lain, dan segera ganti kampas rem apabila terlihat tipis.
3 Merawat Sistem Supensi
Fungsi
dan prosedur pemeriksaan, pengujian dan men entuan komponen system
suspensi:
a) Upper arm dan lower arm
b) knuckle kemudi
c) Ball Joint
d) Pegas Koil (Coil Spring)
e) Shock Absorber (Peredam Getaran )
f) Strut Bar
g) Stabilizer Bar
(1) Pemeriksaan Stabilizer Bar, Stabilizer Bar
Joint dan Bushing:
2) Memeriksa
Compression Rod dan Bushing
Rod
3) Memeriksa Strut Assembly
a) Memeriksa
Control Arm Suspensi, Steering
b) Memeriksa
Pengencangan Suspensi Depan
c)Pemeriksaan Suspensi Belakang
Memeriksa Shock Absorber Belakang
Memeriksa Leaf Spring dan Bump Stopper
Memeriksa Bushing Leaf Spring Depan
- Periksa dari aus dan patah. Ganti jika terdapat kerusakan.
Memeriksa Disc, Mur dan Bearing Roda
4. Merawat Roda
a. Gangguan Pada Roda / Ban
1) Keausan Yang Tidak Wajar
Keausan yang
tidak wajar : Keausan Spot [Spot Wear (Cupping)]
Keausan spot membentuk lekukan
seperti mangkok pada beberapa bagian tread roda dan terjadi jika kendaraan
berjalan pada kecepatan tinggi. Keausan semacam ini terjadi karena tread roda
mengalami slip pada interval yang teratur.
2) Diagnosa Ban
a) Keausan yang tidak rata
b) Tanda
Keausan
c) Goncangan
Ban Radial
d) Tarikan Ban Radial
e) Diagnosa Getaran
5. Whell
Aligment
1. Tanda saat
mobil perlu untuk pelurusan roda :
2. Faktor-faktor yang harus diketahui tentang kelurusan roda
3. Camber
a. Penyebab
perubahan camber
1) Ketinggian Kendaraan.
2) Lengkungan Pegas
3) Lengkungan cross-member
atau sub-frame
b.
Permasalahan jika camber tidak benar
1) Mobil tertarik ke salah satu sisi
2) Keausan yg terjadi pada satu sisi pada bagian dalam
atau bagian luar dari permukaan roda.
3) Keausan bearing roda.
4) Keausan pada ball joint
(camber yang tidak benar menyebabkan peningkatan keausan pada ball joins).
4.
Toe
5. Caster
6. Steering
offset (Kingpin offset)
Steering offset, atau Kingpin
offset adalah jarak pada permukaan roda antara garis roda dan garis SAI yang
diteruskan ke bawah melewati steering axis.
A.
Deskripsikan/uraikan kemajuan yang Anda peroleh selama
pembekalan:
Materi
yang sudah saya kuasai hampir semua yang ada di odul yang telah diberikan
tetapi yang kurang saya kuasai mengenai pengapian elektronika.
B.
Materi esensial apa saja yang tidak ada dalam Sumber Belajar
- Menggunakan engine tuner
C.
Materi apa saja yang tidak esensial namun ada dalam Sumber Belajar
- Tidak ada
D.
Kemajuan dalam menyelesaikan Latihan Soal Uraian
Semua soal saya selesaikan tanpa
bantuan mentor, karena proses mengerjakan latihan soal dimulai sebelum
bimbingan, namun setelah bimbingan , mentor menyempurnakan jawaban dari latihan
soal yang disediakan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Setelah
pembekalan pra kondisi PLPG ini, para calon peserta PLPG 2017 mendapatkan
manfaat berupa pengetahuan dan pemahaman mengenai kompetensi pedagogik dan
profesional baik untuk persiapan PLPG maupun untuk sebagai guru itu sendiri.
B. Saran
Menurut
hemat saya sebaiknya menggunakan satu website saja yaitu KSG, jadi modul- modul dan latihan soal tidak
perlu dipisahkan ke web www.bangluq.com
Wah iniikerjaan kitakdulu pakpluq
ReplyDelete